Terimakasih Telah Berkunjung Ke Blog Orang Jelek

3 Mar 2011

STARQUIN

Komposisi
Tablet salut selaput mengandung Ciprofloxacin 500 mg.

Farmakologi
Ciprofloxacin merupakan antibiotik golongan fluorokuinolon, bekerja dengan cara mempengaruhi enzim DNA gyrase bakteri. Ciprofloxacin merupakan antibiotik untuk bakteri gram positif dan gram negatif yang sensitif.
Bakteri gram positif yang sensitif : Enterococcus faecalis, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pyogenes. Bakteri gram negatif yang sensitif : Campylobacter jejuni, Citrobacter diversus, Citrobacter freundii, Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Haemophilus influenza, Klebsiella pneumoniae, Morganella morganii, Neisseria gonorrhoeae, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris, Providencia stuartii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, Serratia marcescens, Shigella flexneri, Shigella sonnei.
Indikasi
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap ciprofloxacin seperti :
-          Infeksi saluran kemih termasuk prostatitis.
-          Uretritis dan servisitis gonore.
-          Infeksi saluran cerna, termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh S. typhii, khasiat ciprofloxacin unuk eradikasi chronic typhoid carrier belum diketahui.
-          Infeksi saluran nafas, kecuali pneumonia akibat streptococcus.
-          Infeksi kulit dan jaringan lunak.
-          Infeksi tulang dan sendi.
Kontra – Indikasi
-          Penderita yang hipersensitif terhadap ciprofloxacin atau antibiotik derivate kuinolon lainnya.
-          Wanita hamil dan menyusui.
-          Anak – anak di bawah usia 12 tahun.
Efek Samping
-          Efek terhadap saluran cerna :
Mual, diare, muntah, gangguan pencernaan, dyspepsia nyeri abdomen, flatulensi, anoreksia, dispagia. Kalau terjadi diare berat atau persisten selama atau sesudah pengobatan, segera konsultasi pada dokter karena gejala tersebut mungkin menutupi kelainan yang lebih serius (colitis pseudomembran) yang memerlukan tindakan segera. Kalau ini terjadi, pemberian ciprofloxacin harus segera dihentikan dan diganti dengan obat lain yang lebih sesuai (misalnya Vancomycin per oral  4 x 250 mg sehari). Obat – obat yang menghambat peristaltik merupakan kontraindikasi.
-          Efek terhadap sistem saraf :
Pusing, sakit kepala, rasa letih, insomnia, agitasi, tremor. Sangat jarang : paralgesia perifer, berkeringat, kejang, anxietas, mimpi buruk, konfusi, depresi, halusinasi, gangguan pengecapan dan penciuman, gangguan penglihatan (misal penglihatan ganda, warna - warni). Reaksi kadang – kadang timbul setelah pemberian ciprofloxacin untuk pertama kalinya. Dalam hal ini ciprofloxacin harus segera dihentikan dan segera konsultasi dengan dokter.
-          Reaksi hipersensitifitas :
Reaksi kulit seperti kemerahan pada kulit, pruritus, drug fever. Reaksi anafilaktik/anafilaktoid (seperti edema pada wajah, vascular dan larynx, dispnea yang bertambah berta sehingga terjadi syok yang mengancam jiwa). Dalam hal ini ciprofloxacin segera distop, tindakan kedaruratan medis (misal mengatasi syok) harus segera dilakukan.
-          Efek terhadap renal/urogenital :
Nefritis interstisiel, gagal ginjal, termasuk gagal ginjal yang transient, polyuria, retensi urin, perdarahan uretral, vaginitis dan acidosis.
-          Efek terhadap hati :
Hepatitis, sangat jarang : kelainan hati yang luas seperti nekrosis hati.
-          Efek terhadap sistem kardiovaskular :
Jarang : takikardia, palpitasi, atrial flutter, ventricular actopi, sinkop, hipertensi, angina pectoris, infark myocardial, cardiopulmonary arrest, cerebral thrombosis, wajah merah dan panas, migren dan pingsan.
-          Lain – lain :
Jarang : nyeri sendi, lemas seluruh tubuh, nyeri otot, tendovaginitis, fotosensitivitas ringan, tinnitus, gangguan pendengaran terutama untuk frekuensi tinggi, epistaxis, laryngeal atau pulmonary edema, hemoptysis, dyspenia, bronchospasm, pulmonary embolism.
-          Efek pada darah :
Eosinofilia, leukositopenia, leukositosis, anemia, granulositopenia. Sangat jarang : trombositopenia, trombositosis, kelainan protrombin.
-          Efek pada nilai laboratorium/deposit urin :
Kadar transaminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat untuk sementara; ikterus kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien yang pernah mengalami kelainan; peningkatan kadar urea, kreatinin dan bilirubin darah secara transient, hiperglikemia. Pada kasus tertentu : kristaluria dan hematuria.
Dosis
Dewasa :
-          Infeksi ringan/sedang saluran kemih : 2 x 250 mg sehari.
-          Infeksi berat saluran kemih : 2 x 500 mg sehari.
-          Infeksi ringan/sedang saluran nafas, tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 250 – 500 mg sehari.
-          Infeksi berat saluran nafas, tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 500 – 750 mg sehari.
-          Prostatitis kronis : 2 x 500 mg.
-          Infeksi saluran cerna : 2 x 500 mg.
-          Gonorrhea akut : 250 mg dosis tunggal.
-          Untuk mencapai kadar yang adekuat pada osteomielitis akut, dosis tidak boleh kurang dari 2 x 750 mg sehari.
Lama pengobatan tergantung beratnya infeksi, kemajuan klinis dan bakteriologis. Untuk infeksi akut, lama pengobatan biasanya 5 – 10 hari. Pada umumnya pengobatan harus diteruskan sampai minimal 3 hari setelah gejala klinis hilang.
Dosis pada gangguan fungsi ginjal :
Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit, maka dosis normal hanya diberikan 1 kali sehari atau jika diberikan 2 kali sehari, dosis harus dikurangi sepenuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulislah pesan anda disini