Deskripsi
Tramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
Tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem syaraf pusat sehingga memblok sensasi rasa nyeri dan respon terhadap nyeri. Disamping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmitter dari syaraf aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat
Nama dan struktur kimia
- Nama &Struktur Kimia : 2-Dimethylaminomethyl-I-(3-methoxyphenyl)cyclohexanol hydrochloride
- Sifat Fisikokimia : Serbuk kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan metil alkohol, sukar larut dalam aseton.
Golongan/Kelas Terapi Analgesik Narkotik Nama Dagang
- Centrasic - Contram - Dolana - Dolgesik
- Dolocap - Dolsic - Forgesic - Intradol
- Miradol - Nonalges - Nufotram - Orasic
- Radol - Seminac - Simatral - Thramad
- Tradonal - Tradosik - Tradyl - Tramal
- Trasidan - Traumasik - Trazodon HCl - Trazone
- Trunal DX - Tugesal - Zephanal - Zumatram
- Bellatram
Bentuk Sediaan
Tablet, Kapsul, Injeksi Ampul
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung:
Tramadol Hidroklorida.....................................50 mg
Indikasi
Untuk mengobati dan mencegah nyeri yang sedang hingga berat, seperti tersebut di bawah ini:
- Nyeri akut dan kronik yang berat.
- Nyeri pasca bedah.
Kontraindikasi
Pasien dengan hipersensitivitas,depresi napas akut,peningkatan tekanan kranial atau cedera kepala.
Keracunan akut oleh alkohol, hipnotik, analgesik atau obat-obat yang mempengaruhi SSP lainnya.
- Penderita yang mendapat pengobatan penghambat monoamin oksidase (MAO).
- Penderita yang hipersensitif terhadap tramadol.
Cara Kerja Obat:
Tramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
Tramadol mengikat secara stereospsifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga menghentikan sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. Di samping itu TRAMADOL menghambat pelepasan neutrotransmiter dari saraf aferen yang bersifat sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Nyeri kronis sedang sampai berat yg tdk memerlukan efek analgesik yg cepat : awal 25 mg/hari kemudian dinaikkan 25 mg per 3 hari hingga 25 mg 4x sehari. Maksimum 400mg. Sesudah itu dapat dinaikkan sesuai toleransi dan kebutuhan: 50mg setiap 3 hari hingga 50mg 4 x sehari. Untuk efek yg cepat : 50 – 100 mg setiap 4 – 6 jam, jika perlu ( maksimum 400 mg/hari). Pasien dengan gangguan ginjal dan hati dosis disesuaikan dengan mengurangi frekuensi pemberian.
Farmakologi
Aktivitas analgetik yg bekerja di pusat
Stabilitas Penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup, 15 – 30° C
Efek Samping
Sistem saraf : pusing, vertigo (paling sering terjadi, > 26% pasien), stimulasi SSP: anxietas, agitasi, tremor, gangguan, koordinasi, gangguan tidur, eforia dll (>7% pasien),
Pencernaan : konstipasi, mual (>24% pasien), muntah (>9% pasien), nyeri perut, anore
Interaksi Dengan Obat Lain :
Karbamazepin : Meningkatkan metabolisme tramadol shg menurunkan efek analgesik scr signifikan.
SSRIs & MAO inhibitor : Tramadol dapat meningkatkan resiko terjadi efek samping, seperti serotonin sindrom (nyeri dada, takikardia, tremor, bingung) & kejang.
Warfarin oral : Efek warfarin meningkat.
Depresan sistem saraf pusat (alkohol, anestetik, fenotiazin, agonis opioid, sedatif, hipnotik, analgesik yg bekerja di pusat) : potensiasi efek depresi pernapasan & depresi saraf pusat.
Digoksin : Dilaporkan terjadi toksisitas digoksin (jarang)
Pengaruh Terhadap Kehamilan
Kategori C : Penggunaan pada kehamilan hanya jika potensi manfaat lebih besar dari resiko thd janin, karena dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan gejala putus obat pada bayi
Parameter Monitoring
Status sistem pernapasan & status mental
Peringatan
-Kejang dapat terjadi pada dosis yang direkomendasikan, resiko meningkat pada pasien yg mempunyai riwayat epilepsi, penggunaan bersama dgn SSRIs, MAO inhibitor. Waspada untuk pasien usia lanjut
- Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat atau hipersekresi bronkus; karena dapat meningkatkan resiko kejang atau syok.
- Dapat terjadi penurunan fungsi paru apabila penggunaan tramadol dikombinasi dengan obat-obat depresi SSP lainnya atau bila melebihi dosis yang dianjurkan.
- Tramadol tidak boleh digunakan pada penderita ketergantungan obat. Meskipun termasuk agonis opiat, Tramadol tidak dapat menekan gejala putus obat, akibat pemberian morfin.
- Tramadol sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil, kecuali benar-benar diperlukan.
- 0,1% Tramadol diekskresikan melalui ASI (Air Susu Ibu).
- Tramadol dapat mengurangi kecepatan reaksi penderita, seperti kemampuan mengemudikan kendaraan ataupun mengoperasikan mesin.
- Lama pengobatan
Pada pengobatan jangka panjang, kemungkinan terjadi ketergantungan, oleh karena itu dokter harus menetapkan lamanya pengobatan. Tidak boleh diberikan lebih lama daripada yang diperlukan.
Informasi
Waspada pada penggunaan obat bersamaan dengan obat golongan tanskuilizer, hipnotik dan analgesik opioid lain. Hati-hati mengendarai mobil dan menjalankan mesin. Beritahu dokter bila wanita sedang hamil atau merencanakan hamil
Mekanisme Aksi
Berikatan dengan reseptor opioid ยต & menghambat serotonin & norepinefrin reuptake
SIMPAN DI TEMPAT SEJUK DAN KERING!!!
14 Feb 2011
TRAMADOL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tulislah pesan anda disini