Terimakasih Telah Berkunjung Ke Blog Orang Jelek

3 Mar 2011

METROCLOPRAMIDE HCl

Komposisi
Tiap tablet mngandung metroclopramida HCl 5 mg.
Farmakologi
Kerja dari metroklopramida pada saluran cerna bagian atas mirip dengan obat kolirgenik, tetapi tidak seperti obat kolirgenik, metoklopramida tidak dapat mensimulasi sekresi dari lambung, empedu atau pancreas, dan tidak dapat mempengaruhi konsentrasi gastrin serum.
Cara kerja dari obat ini tidak jelas, kemungkinan bekerja pada jaringan yang peka terhadap asetilkolin. Efek dari metoklopramida pada motilitas usus tidak tergantung pada persarafan nervus vagus, tetapi dihambat oleh obat – obat antikolinergik. Metoklopramida dapat meningkatkan tonus dan amplitudo pada kontraksi lambung (terutama pada bagian antrum), merelaksasi sfingter pylorus dan bulbus duodenum, serta meningkatkan peristaltik dari duodenum dan jejunum sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung dan usus.
Mekanisme yang pasti dari sifat antiemetik metoklopramida tidak jelas, tapi mempengaruhi secara langsung CTZ (Chemoreceptor Trigger Zone) medulla yaitu dengan menghambat reseptor dopamin pada CTZ. Metoklopramida meningkatkan ambang rangsang  CTZ dan menurunkan sensitivitas saraf visceral yang membawa impuls saraf aferen dari gastrointestinal ke pusat muntah pada formatio reticularis lateralis.
Indikasi
-          Untuk meringankan (mengurangi simptom diabetik gastroparesis akut dan yang kambuh kembali).
-          Juga digunakan  untuk menanggulangi mual, muntah metabolik karena obat sesudah operasi.
-          Rasa terbakar yang berhubungan dengan refluks esofagitis.
-          Tidak untuk mencegah motion sickness.


Kontra – Indikasi
-          Penderita gastrointestinal hemorrhage, obstruksi mekanik atau perforasi.
-          Penderita pheochromocytoma.
-          Penderita yang sensitif terhadap obat ini.
-          Penderita epilepsi atau pasien yang menerima obat – obatan yang dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal.
Efek Samping
-          Efek SSP : kegelisahan, kantuk, kelelahan dan kelemahan.
-          Reaksi ekstrapiramidal : reaksi distonik akut.
-          Gangguan endokrin : galaktore, amenore, ginekomastia, impoten sekunder, hiperprolaktinemia.
-          Efek pada kardiovaskuler : hipotensi, hipertensi supraventrikular, takikardia dan bradikardia.
-          Efek pada gastrointestinal : mual dan gangguan perut terutama diare.
-          Efek pada hati : hepatotoksisitas.
-          Efek pada ginjal : sering uang air, inkontinensi.
-          Efek pada hematologik : neutropenia, leucopenia, agranulositosis.
-          Reaksi alergi : gatal – gatal, urtikaria dan bronkospasme khususnya penderita asma.
-          Efek lain : gangguan penglihatan, porfiria, Neurolepic Malignant Syndrome (NMS).
Dosis
Dewasa           : sehari 3 kali ½ – 1 tablet (1 tablet = 10 mg)
Anak – anak  : sehari 3 kali ¼ – ½ tablet (1 tablet = 10 mg)
Diberikan 30 menit sebelum makan dan waktu mau tidur. Atau menurut petunjuk dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulislah pesan anda disini